Gangguan Kejiwaan Yang Kerap Disangka Kena Santet

Gangguan Kejiwaan Yang Kerap Disangka Kena Santet

lintasmetro – Gangguan Kejiwaan Yang Kerap Disangka Kena Santet, pelet, atau guna-guna merupakan budaya yang masih berkembang dan dipercaya di Indonesia. Tetapi tidak semuanya benar merupakan ‘kiriman’ orang jahil. Ada pula yang memang murni karena masalah kesehatan, seperti gangguan jiwa.

Gangguan Kejiwaan Yang Kerap Disangka Kena Santet

Menurut psikiater dari Omni Hospital Alam Sutera dr Andri, SpKJ, FACLP, kesalahpahaman kebanyakan orang soal gangguan kejiwaan yang gangguan, kejiwaan yang disangka santet terjadi karena ketidakpahaman orang mengenai gejala-gejala gangguan kejiwaan yang bahkan tidak terlihat. Gangguan Kejiwaan Yang Kerap Disangka Kena Santet

Gangguan kejiwaan terjadi karena adanya gangguan di sistem saraf pusat yang dalam hal ini merupakan otak. Sehingga mengakibatkan seseorang mengalami perubahan, baik pada pikiran, perasaan, ataupun perilakunya.

“Kadang-kadang kita masih bingung kalau ada gangguan perilaku, perasaan atau pikiran seperti itu. Seolah-olah kalau orang jadi aneh, menjadi berbeda dari sebelumnya, menjadi tidak sesuai, itu sebenarnya akhirnya menjadikan dia terpikirkan orang ini kena santet atau guna-guna,” ujarnya kepada Lintasmetro Jumat (27/9/2019).

dr Andri mencontohkan orang yang mengalami kejang atau epilepsi. Jika seseorang sering mengalami gangguan seperti itu dan tidak diketahui, lama kelamaan dapat menyebabkan gangguan pada perilaku dan pikirannya. Hal ini lah yang tidak terlihat dan terdeteksi seperti gangguan pada fisik.

Selain itu, stigma soal gangguan kejiwaan pada masyarakat Indonesia disebut dr Ari masih cukup besar. Sehingga kebanyakan orang masih beranggapan lebih baik mendatangi dukun atau orang ‘pintar’.

“Padahal kalau dia datang ke dokter jiwa awal saja dia akan lebih baik pasti ke depannya, tertolong lebih bagus kualitas hidupnya,” tandas dokter yang juga pemilik channel Youtube Andri Psikosomatik itu.

1. Perubahan kepribadian
Gangguan kejiwaan ditandai dengan perubahan kepribadian pada seseorang. Dikutip dari Psychiatry, orang dengan gangguan jiwa bertindak dan berperilaku berbeda yang terbilang aneh dan kadang tak masuk akal.

2. Perubahan suasana hati
Suasana hati orang yang mengalami gangguan jiwa juga sering kali berubah tak menentu. Mereka bisa cemas, marah, menangis, atau bahkan melakukan kekerasan fisik. Dikutip dari Psychology Today, perubahan suasana hati ini berlangsung dengan cepat, tak menentu, dan tanpa sebab yang jelas.

3. Penarikan diri
Seseorang dengan gangguan kejiwaan dapat menarik diri secara sosial dan menghabiskan waktu sendiri. Mereka kerap hilang minat pada kegiatan yang sebelumnya disukai.

4. Kurang merawat diri
Orang dengan masalah kesehatan mental sering mengabaikan kebersihan diri sendiri. Mereka juga kerap terlibat dalam perilaku yang berisiko seperti mengonsumsi alkohol, narkoba, dan kekerasan.

5. Putus asa
Gangguan jiwa juga membuat seseorang merasa putus asa. Mereka berpikiran hidup berjalan sulit dan tak ada harapan untuk memperbaiki hidup.

6. Tidak logis
Gejala gangguan kejiwaan lainnya adalah berpikiran tidak logis. Mereka acap kali memiliki keyakinan yang tidak biasa dan berlebihan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *